Thursday, July 9, 2009

hari ini.. detik ini..

*dan lalu..
air mata tak mungkin lagi kini
bicara tentang rasa..

nada sambung pribadi itu sudah berulang dua kali sampai akhirnya ia berhenti. "haloo.. nuk, lagi dimana? akan kerja jambra lo?" nadaku sedikit bergetar ketika menanyakan itu, dan jauh di seberang sana menjawab, "yah gw baru mao berangkat ngantor, ne.. seminggu ini kerja sore mulu nii.. kenapa ne?" segera setelah mendengar jawabnya makin runyamlah hati ini dan buru-buru kujawab "hmm.. gapapa nuk, nanya aja.. kangen hehehe, oke deh nuk.. slamat bekerjaaa hehe" sambungan terputus dan akupun terdiam lama sambil menatapi nokia 6300 yang jelas tak fokus kutatapi.

sedang tidak adil tampaknya hidup ini untukku. 

sesungguhnya aku hanya ingin mengeluh, mengeluh sejadi-jadinya.. dan sepertinya itu harus dilakukan hari ini, detik ini dan sekarang, sebab pasti akan sudah berbeda lagi jika ditunda-tunda. mungkin aku salah semalam, salah membiarkan diriku menonton rangkaian kisah the king of pop yang di tengah-tengah terselip lagu dan video clip "will you be there?". yaaa.. pasti karena itu sebabnya, sedikit sedang sensitif atau bahkan terlampau sensitif hati ini. yang aku tangkap, lagu itu mengisahkan seseorang dengan berbagai masalahnya dan ia menyatakannya untuk seorang teman.. atau sahabat.. atau sahabat-sahabatnya.. tanpa sadar menangis pula aku dibuatnya. ahhh sungguh sedang sensitif rupanyaaa..

hidup sedang tidak adil untukku belakangan ini.

serasa ditinggal teman-teman.. bukan karena aku salah atau aku pemarah, tapi karena cinta, karena jatuh cinta. ahh.. mana bisa cinta dipersalahkan?? mereka (mungkin) bahkan tidak meminta untuk jatuh cinta, hanya segalanya tepat.. baik waktu, ruang dan pertemuan.. ya, segalanya tepat. dan entah mengapa beberapa kali ini aku serta merta sakit.. aku, yang selalu ada di sana.. aku yang membuat dan mengkreasikan mereka bertemu, malah buruknya sekarang menyesal atau seperti menyesal! hanya karena aku sendiri? atau merasa sendiri ditengah mereka-mereka itu. satu ketika aku merasa serba salah karena ada di antara mereka.. entah apa alasannya, hanya salah saja rasanya dalam keseluruhan.. ya, sepi dalam ramai.. pada akhirnya aku rasakan juga kalimat itu..

satu dari sekian banyak kejadian menempatkanku pada posisi sangat bodoh rasanya. awalnya hanya berbincang berdua tapi selalu dan selalu pada akhir perbincangan si pihak satunya datang, entah aku atau dia yang mengundangnya. "ne, kita cabut ntaran ya, sebats lahh.. sekalian nungguin die, mo nyusul katanya.. cuma sekarang udah di jalan kok" katanya sembari menekan tombol merah pada telepon genggamnya yang cdma. "oohh dia mo dateng? udah dimana? asiiikkk rameeee!!!" pertanyaan sekaligus pernyataan yang sama yang pastinya selalu ku'ulangi untuk menetralkan keterkejutanku. ya, memang tiada yang salah dalam hal ini, mereka punya hak untuk bertemu.. sedangkan aku? siapa aku? teman, tidak lebih dan tidak kurang..

teman yang ada dikala mereka butuhkan, dikala mereka mau aku ada. teman yang pasti mau mendengarkan walaupun seringkali reaksiku lebih offensive dari yang ia perlukan.. teman yang sangat mendukung pula ketika mereka belum dekat, teman yang mendorong dan memberitahukan caranya agar mereka menjadi dekat, tentunya dilengkapi dengan candaan "yeessss!! dapet kapling di surga lagi gw!! ahahaha" teman.. teman yang saat ini tiba-tiba kesepian di tengah kelengkapan, kesempurnaan dan kebahagiaan mereka. teman??

aku semakin ragu akan peranku ketika satu perbincangan ini terjadi.. "ne, itu temen lo lucu juga.. PKL gitu hehe, jodohin doong.." kata seorang temanku yang setelah beberapa minggu terakhir berkenalan dengan temanku yang lainnya. "waduh,, agak ribet nii sob die agak pendiem, gw sih agak susah ngobrol ma die.. cuma gapapa dah coba aja kali ya" teringat akan sesuatu hal buruk, sesegera mungkin kutambahkan "tapi yang bener lo, jangan dimaenin hatinya.. baik anaknya" dan temanku itu menjawab "ya iyaaalaahh!! masa lucu gitu gw maenin siihh.."

dan semakin lengkaplah ketidakadilan ini ketika kisahnya berkembang..

"gimana, bisa jalan bareng akhirnya sob?" tanyaku sesaat setelah memencet tombol "on" pada tape mobilnya.. "yoii dong.. eh, lucu parah dahh anaknya.. tersihir dah gw ama kelucuannya ahahahaha" "eh, die mao kalo jalan ada lo gitu ne.. gemana dong?" sambungnya. aku kali ini sedang sibuk memilih lagu yang akan diputar dan menjawabnya sambil lalu "lah, ngapa dah? hmm.. tapi gapapa siihh kalo sesekali, jangan sering-sering.. jadi nyamuk gw ahahaha" tawanya menyambut tawaku sambil terus ia ceritakan betapa berkesannya kejadian hari lalu. mengomentari temanku ini itu yang diakhiri dengan.. "emang dene deeehh toko segala ayaaa" dan tertawa lagi.. dengan cepat ia dibubuhkan "kecuali cowo wakakakakakakakk" dan aku timpal dengan "siyal lo! ahaha"  

hari berikutnya dan berikutnya lagi perbincangan tak lepas dari topik itu.. topik yang sama, berulang dan berulang. aku mendengarkan, mendengarkan dan mendengarkan.. tanpa sedetikpun diterima segala komentar. aku bosaaaaaaaaann!!!

mungkin ia agak kesal atau apalah, mungkin aku salah bicara atau entahlah.. yang aku ingat ia setengah membentakku setengah menyindir "makanya cari pacar dong lo!" aahhh.. temankah ini? masih juga tak paham dengan pilihanku yang telah berjuta kali aku ujarkan?? ahhh.. sedang dimabuk cinta rupanya sehingga sepedas itu lidahnya ataukan cinta membuat ia lupa untuk berlogika? atau malah aku sedang sering-seringnya memakai logika untuk orang-orang yang tengah menyingsikan logika?

bukannya aku takut sendirian, bahkan jika berdiam sejenak.. kita lahir dan akan mati sendirian, mengapa harus sesibuk itu untuk hidup sendiran di bumi, yang aku yakin tidak akan lebih dari usia 80 tahun (jika beruntung). aku sendirian karena aku memilih untuk sendirian.. bukan karena tidak mencari atau tidak dicari.. mengapa ini harus dipertanyakan? dihentak dan dibantak pula.. aku hanya ingin membicarakan cerita ringan, tentang sehari-hari, tentang aktivitas dan rutinitas, tentang buku atau lagu, tentang film atau bahkan perpolitikan indonesia belakangan ini.. itu saja.. itu saja. aku ingin teman serupa itu.. hanya itu, sungguh hanya itu..

will you be there? menghenyakkan aku pada kenyataan ini.. kenyataan yang selama ini kuanggap lalu.. sebuah peran yang aku anggap sempurna untukku dan teman-temanku.. nyatanya peran ini memojokkan aku pada satu rasa di satu masa.. masa ini, masa mengeluh, masa merasa kehilangan dan kesepian.. aku pikir semua akan sempurna, ya mungkin sempurna untuk mereka tapi tidak untuk aku.. jadi, biarkan aku mengeluh, mengeluh dan menangis.. menangis sejadi-jadinya tanpa perlu didengar, tanpa perlu ditepuk, tanpa perlu dibuat jadi diam.

is that too much to ask for?