Wednesday, March 10, 2010

membeku

Silang pikir dalam percakapanku denganmu lalu, menyebabkan aku terpaku. Seolah ribuan jalan 'ku tempuh untuk membuatmu memahami akan inginku, akan asaku. Namun keseluruhannya tak hingap pula di benakmu. Aku kais sisa-sisa arah, kembali untuk menyisipkan butiran benakku di dirimu. Kembali dapat aku duga akan upayaku yang akan sia-sia, dan kau tetap di seberang sana membungkam.

Serbuan maaf kali ini 'ku sandingkan dengan penjelasanku yang 'ku anggap nyaris sempurna, semata aku lakukan untuk menghentikan pertengkaran nan dingin ini. Sungguh aku tak inginkan tengkar dan kelumit denganmu pada pekatnya langit malam ini. Namun tanpa jawab, kau tetap menatap sejurus pada sang fatamorgana.

Jalan mana lagi yang harus 'ku tempuh untuk sudahi kedinginan ini? Aku hanya ingin melepaskan keingintahuanku akan ketegaran hatimu tadi, sungguh tanpa nuansa yang lain. Tak dinyana bahkan kau bergeming, diam di sana dan membeku, menularkan kebekuanmu padaku. Beku yang membungkamkan sebongkah rinduku, yang sampai detik ini terlewatkan, pula tak terujar olehku. Rindu yang membawa kita pada pertengkaran dalam diam, menyisakan 'ku pada rasa yang meradang.

Aku meranggas di sisi ini, menyelamatkan diri dari pikir dan asumsi fana. Biarlah aku bertahan dalam kalut, tanpa harus 'ku telusuri sang muasal, seraya tetap 'ku tatapi sang fatamorgana yang sama, yang mengalihkan keberadaanku darimu.

Thursday, March 4, 2010

memanusiawikan sang hati

semerbak rasa menghujam asa, membumbungkan aku sejauh cirrus dari dasar bumi. seketika kepekaan indera kembali pada fungsinya, tanpa cukup waktu untuk tepekur, tanpa cukup ruang untuk kembali menapaki jejak-jejak sang takdir.. duniaku terhenti dalam detik ini, hanya terhenti dan tak bertindak.

seperti terjebak dalam satu bahasa, terjerembab dalam seluk-beluk cahaya temaram yang kadang menyesakan mata.. sangat menyesakan namun tak 'kan kuhiraukan. aku bertahan pada masa ini semata ingin memahami kerja para indera.. benar mendengarkan dan tidak hanya mendengar, benar memperhatikan dan bukan hanya melihat, sungguh benar merasakan dan bukan sekedar terasa.. kesemuanya fungsi indera untuk keluhan diri sendiri.

ego ini sedang tidak ingin berkompromi dengan apapun, dengan siapapun.. alter ego ini hadir tanpa peringatan, ia datang entah dari arah mana.. dan kali ini, kumohon biarkan aku mendengarkan keluhnya dalam peluh, biarkan aku mengukir percikan cahaya pada lingkaran penuh cahaya ini, jangan tahan aku untuk berkubang dalam hitamnya lulukku. tampaknya gamangnya kisah ini harus ada dan menjadi bagian dalam rona duniaku..

nurani ini sedang melambung tak tentu arah sehingga sulit untuk direngkuh dan aku lepaskan ia pada rasa ini.. 'ku lupakan sejenak sesuatu yang disebut logika, dan mungkin sang akal sehat pun sedang beristirahat di tempat ternyaman dalam rusuk.. dan aku tak mengharapkan mereka kembali pada fungsinya dalam kecepatan cahaya,, tetaplah di sana.. berikan ruang dan waktu untuk rasa ini..

rasa yang salah dan mencari pembenaran, rasa yang tak pernah berikan aku kuasa untuk menghindar.. rasa yang tanpa asa.. rasa yang menghentikan rotasi duniaku tepat di saat aku ingin terus berlari. aku hanya ingin memberontak dari kekisruhan ini, namun tetap saja 'ku hayati tiap warnanya, makin terpukau 'ku pada tiap kemilaunya,,

aku tidak memilih cawan ini untuk 'ku reguk, sungguh tidak. jangan persalahkan aku jika ternyata aku mengambilnya darimu.. sungguh ini hanya untuk sementara, hanya untuk saat ini.. ia akan kembali pada hulunya.. 'ku pastikan ia kembali padamu!

terima kasih untuk tidak menghakimi

*kleeekk,, cheeesshh..


"ckckck,, ngebir mulu lo!"

"gak papalaahh,, lagi pusing nih.. banyak kerjaan"

"hehe iya, parah susahnya ketemu ama lo belakangan ini.. segitu gilanya ya kerjaan lo?"

"huuuhh,, iya sayangnya.."

"trus larinya ke bir?? hahaha"

"ya abiiiss ahahaha"


kaleng kedua..

"hmm.. gw mao crita boleh ga? tapiii lo pasti marah deh!"

"crita apaa?? masa iya gw marah kalo lo crita si?"

"hmm.. ga jadi deh besok-besok aja.. belom saatnya kali ya"

"ahh lo mahh.. ga seru ahh, keras banget kalii yee ampe 2 kaleng hehe"

"ahaha bisa dibilang begitu deh"

......

"gw jatuh cinta, nyet!"

"apaaaahh!!! ahaha ama sapaa?? akhirnyaaaaaaaa!!"

"hmm ama orang, yang seharusnya ga gw jatuhi cinta dah"

"loh? salahnya apa? pasti beda agama"

"ahahaha i dont mind kalo beda agama maahh.. ini beda frekuensi"

"hahh!! maxutnya?"

"he's someone else's property! ahaha kayak barang aja ahaha"

"haaahh?? ahahahaha"

"nah diketawain gw.. ahaha"

"well at least u admit that u fall in love.. segaknya gw masi liat secara langsung kalo lo punya hati dan hati lo masi bisa jatuh cinta"

"ahahaha im not planning to fall in love with him actually.. somehow it feels like i was trapped.. ahahhaa"

"trapped? by love? ahahaha"

"kereezziilahh.. and i meet him and miss him everyday"

"ahahahaa meet and miss?!! u are falling in love, indeed!! hmmm.. but he belongs to someone else yaa?? yaa.. not right emang sii but okay lahh.. siapa yang bisa atur hati,, ya kann"

"ahahahaha pembenaran!!"

"pacar orang doang kaan?? santay laahh.. biar berwarna hidup lo,, gak ngurusin kerjaan ama dengerin curhatan orang doang ahahaahaha,,"

"reseee... diem lo ahh"


.............

"sikat aja laahh,, berapa lama si pacarannya? hihihi kali aja jodohnya ama lo hihihi,, jadi penasaran gw mao liat mahluk yang bisa bikin lo gamang ahahahahaha"

"pacar? ahahaha.. dia terikat lembaga pemerintahan berdasarkan UU Nomor 1 tahun 1974, lengkap dengan alimentasi untuk 2 manusia.."

".... waaaaawww,, speechless gw"

"boleh mati aja ga sii!!!! gimana coba harus gw adepin ini?"

"ahahaha feel it, face it and decide! ooww.. dont forget to enjoy it! and i am still here, pasti!!"


*kleeekk,, dan kaleng ketiga melarutkan semua kekhawatirannya..