Thursday, June 13, 2013

Gugatan!

Aku, penggugat, menggugat sang esa.

Sabdanya berujar bahwa aku jauh lebih dikasihi dari burung pipit, lebih dicinta daripada bunga bakung... Tapi lihat, bahkan bejana lebih beruntung dari aku. Ia dibentuk dengan air dan liat yang diputar perlahan dan disentuh dengan manja. Meski kemudian ia dipanggang dalam panas api, lalu dijemur lagi dihaluskan. Namun kesemua rangkaiannya dipastikan agar tak retak apalagi pecah. Hanya membengkok dan bukan patah.

Lihat karang, ia lebih disayangi pula. Tamparan air laut dengan sabar membentuknya dibantu terik matari siang dan sapuan angin muson yang konstan. Bahkan semesta memberinya pola, ditandainya purnama sebagai hadirnya pasang yang dapat menenggelamkannya. Penenggelaman itu hanya terjadi satu kali di tiap lima belas qomariah. Pertanda yang rutin hanya bergantung pada poros planet biru ini ketika menengadah maupun merunduk. Lalu karang itu menjadi indah pelindung daratan.

Bejana dan karang diurainya dengan lembut, perlahan dan tanpa kejutan; namun tidak dengan aku. Dipaksanya menundukan kepala, membungkuk sampai tersungkur tanpa pertanda... Pemerintah ini tak dapat lagi menaikan dagu di atas rata-rata. Penakluk ini seketika celaka, dipatahkan seluruh sendi sehingga jadi membungkuk, tersungkur di kaki brahmana. Tak lagi dapat ia melawan, meronta apalagi beronar. Marahnya hanya dapat dilakukan dengan jeritan dalam diam.

Aku kalah telak kali ini, tanpa peringatan, tanpa hentakan. Aku kalah karena diamnya. Aku kalah oleh senyum dinginnya. Aku kalah atas sorot mata dan air muka kecewa yang menegaskan guratan tersembunyi. Aku kalah dari brahmana sang pendoa. Kalah dari manusia yang biasanya aku kalahkan. Manusia minor yang tak pernah aku anggap sebagai lawan tanding.

Kemudian atas seluruh kekalahanku ini, aku menggugat! Menggugatmu wahai sang khalik; sebagai justifikasi untuk berdamai dengan diri sendiri. Untuk bersimpuh dan bersyukur atas kekalahain ini, sebab sabdamu telah tergenapi: kasihmu padaku lebih ruah dari pipit dan bakung.


No comments:

Post a Comment