Saturday, August 21, 2010

pacar kedua

saya terdiam saat itu.. habis akal rasanya memberi saran dan memintanya melihat perkara ini dari sisi lain, setidaknya dari sisi saya. "udah ga aja ne, tapi ga bisa bubar." penegasan kesekian kali ditemani kepulan asap dari mulut dan hidungnya. "lo aja kali takut keilangan penggemar, ambil resikonya skalian putusin aja, jangan malah diduain kayak gini!" nadaku tidak kalah singit kali ini.


......


"terserah deh ya, mao lo duain kek, tigain kek, macam lo brad pitt gituu yaa.. terserah. tapi satu doang yang gw minta.. SATUUU aja, cari perempuan yang lebih pintar, cerdas dan lebih manis dari pacar lo ini. jangan hina pacar lo dengan lo cari perempuan lain yang ga berotak, yang cuma bisa dandan sepanjang hari, yang punya hobi ngeluh dan jaim. karena kalo lo cari pacar kedua lo itu lebih rendah dari pacar lo ini.. itu namanya penghinaan terbesar buat harga diri lo sendiri!". semoga permintaan saya ini setidaknya akan bersarang di kepalanya walau hanya satu kali. "utopis, ne, utopis" jawabnya datar.


posted on fb's note on Thursday, August 19, 2010 at 5:51pm

Monday, August 16, 2010

cerita puasa

Satu hari sebelum puasa,pacar saya datang dan berkata bhw hubungan kami harus selesai,terlalu banyak dosa dan tdk enak dibulan puasa. Saya bertanya, apa bedanya dosa dibulan puasa dan dosa dibulan lainnya? Dia jawab, lebih ga enak dosa dibulan puasa. Pikir saya,sejak kapan ia jadi Tuhan bisa mengukur dosa? karena menurut saya, dosa ya dosa. 10perintah Allah dilanggar ya itu dosa. Soal besar kecil, lebih dosa atau tidak lebih dosa itu wewenang mutlak Tuhan. Mungkin dia tiba-tiba jd Tuhan kalau dibulan puasa, hebat! Kemarin saya datangi tempat kami biasa berdosa, ironisnya saya dapati ia dengan perempuan lain, lbh cantik dan lbh muda tentunya. Saya tersenyum dihadapan mereka, mengucapkan selamat dg hati setengah lega karena ternyata dia bukan Tuhan. Ya, dia masih manusia dengan banyak nafsu.. Dan ternyata bukan krn bulan puasa tp krn manusia lain. Setengah hati saya amini inginnya untuk putus dr saya wkt itu.Tp hari ini saya luar biasa lega krn bukan saya yg dilabrak istrinya.


*you, thx for the inspiration!
fb note Sun, 15082010

Thursday, August 12, 2010

malaikat?

kamu dari surga, ya?
atau kamu malaikat, ya?
janjian ama Tuhan, ya?


lawan jenis saya kali ini sepertinya selalu datang pada kesempatan yang tepat, tidak meleset sedetikpun. pengalihan yang indah dari keguncangan jiwa saya belakangan ini. ketiga pertanyaan yang saya ulang kembali untuk diri sendiri, tiap kali dia hadir dalam segala rupa. saya tidak pernah mengamini bahwa segalanya akan indah tepat pada waktunya, nyaris tidak pernah. sebab hidup ini adalah usaha dan hasil, buruk atau baik.. hidup ini sebab dari akibat dan akibat dari sebab.

sepertinya kali ini Tuhan datang dengan caraNya, membuat saya seolah percaya akan keajaiban, akan pengalihan, atau bahkan tanda-tanda alam yang seharusnya sudah saya pedulikan sejak lama. manusia, ya.. saya hanya manusia.

saya sebenarnya sedang kembali tepekur dalam kubangan perkara duniawi. berusaha bergerak namun makin terhisap kedalamnya. tidak dapat memilih dan hanya mencari pembenaran nyata, pembenaran fana akan tindakan yang tidak dapat sama sekali dibenarkan. saya bukan hanya sedang berada pada titik nol, tetapi sedang berada di sisi kiri sumbu x dan terpuruk di bagian bawah sumbu y. titik terendah yang pernah saya alami dalam satuan nafas, dan saya tetap berada didalamnya, tidak bergerak, tidak berani bergerak.

suatu kali ia datang tanpa sebab, setelah nyaris 365 hari berjarak, datang saja tanpa peringatan. menarik saya bergerak pada koordinat menuju titik nol. namun seperginya ia, kembali saya pada koordinat awal. demikian halnya kali kedua, tidak banyak perubahan posisi. kali ini untuk hitungan ketiga ia hadir, kembali tanpa pesan dan tanpa panji-panji. meletakkan saya pada sayapnya dan menemani saya pada titik nol, melarang saya menoleh ke belakang.. akan jadi tiang garam ujarnya, seperti isteri lot pada sodom dan gomorah.

tetap di sini saya mohon, ajarkan saya kembali menikmati koordinat-koordinat kehidupan pada bagian kanan atas.. lihat saya mencoba, gagal dan berhasil.. jangan bergerak, tetap di sana.. bahkan tatapanmu akan sangat menyembuhkan jiwa yang koyak ini.

terima kasih, malaikat tanpa sayap.

bab akhir

"hey, macet ya? apa karena kerjaan?"

"hehe maap yah telat bangeeett.. macet banget soalnya, gak kok lagi santai kerjanya hehe."

"ga papa kok, ada buku juga, jadi ga berasa nunggunya. so, anything to tell?"

"hehe, iya. masi inget kasus perempuan waktu itu? yang semacam terjebak, yang berpacarnya itu beranak dua?"

"ohh.. iya, yang penuh intrik itu kan?"

"iya! akirnya selesai loh.."

"woow! gimana akhirnya? cerita.. ceritaa."

"satu dari kaum adam itu, pelan-pelan pergi dari dia, menggandeng kaum kita yang baru"

"hah!! gw pikir akan udahan karena apa gitu.. ckckck ampun deh tuh laki-laki! brad pitt kali dia!"

"hehe iya kali ya, smoga gak semua laki-laki kayak gitu. hmm.. ada yang lebih parah!"

"apa.. apa??"

"perempuan barunya, persis di sebelah temen gw itu tempat duduknya!"

"hah!! sakit jiwa!! itu kan dulu gitu juga ya?? ya gak sih?"

"ohh kisah yang sebelumnya? ohh iyaaa!! astaga, baru keinget!"

"copy paste! parahh!!"

"kalo gw pasti meninggal dunia gw! haha"

"yoih! pada tabah amat tuh perempuan!"

"iya, heran! kayaknya bener deh, perempuan itu didisain ama Tuhan buat diduain, diselingkuhin.. makanya pada tahan!"

"ckckck.. canggih!"

"yaa kampay dulu lah, untuk dan atas nama perempuan!!"

untukmu

maaf ya, saya belum bisa memulainya dengan kamu.. yang lalu masih menggelayut, yang lalu terkadang masih mencengkramnya dengan sangat. saya benar-benar sedang dalam fase keabuan, tetaplah di sana, bertahanlah di sana, jika bersedia tunggu saya beberapa waktu saja. tunggu dan berdoalah agar saya kembali pada hitam atau putih, dan bukan menetap pada keabuan.

saya hanya dapat menyatakan hal ini sebab kebenaran atau sebut saja kejujuran adalah satu hal yang dapat diandalkan. setidaknya menurut saya, saya telah memberikan fakta-fakta yang nyata yang sekaligus memberikan hak untuk memilih pada sisi kamu. tetaplah di sana atau tinggalkan saja, itu merupakan bagian dari pilihan kamu. baiknya tinggalkan saja, akan adil seperti itu dibandingkan kamu menunggu dan melewatkan peluang yang ada, sebab saya sedang tidak ingin ditemani dan sedang tidak ingin ditinggalkan.

mohon jangan tinggalkan saya, saya tidak ingin berlama-lama di sini. mohon jangan temani saya, sungguh hanya karena saya tidak kuasa mendua hati...

Thursday, August 5, 2010

ternyata

ternyata bir dingin yang saya nikmati tiap sore menjelang malam ini tidak cukup.
ternyata berbatang rokok yang saya hisap ini tidak juga menepiskan kesendirian.
ternyata kopi yang saya hirup tiap malam ini tidak mampu mengobati sepi.

benar, ini bukan karena bir
benar, ini bukan karena kopi
benar, ini bukan karena rokok

ketiganya selalu ada dimana saja saya berada, dan bahkan ada saat ini...
tapi rasanya benar-benar berbeda bila dinikmatinya bersama kalian.

Tuesday, June 22, 2010 at 10:40pm



*pic taken by me

reaksi kimia

aku tak terkendali, aku sangat sadar untuk mengetahui bahwa aku tidak mampu mengendalikan diriku sendiri kali ini. darah dan air dalam tubuh mendidih bersamaan, bergolak, berlari secepat mungkin saling mendahului melalui arteri. melesak kuat pada serambi kemudian ke bilik, memompa secepat kilat dan memuntahkannya pada vena. sebagian menjalankan tugasnya berlari menyampaikan pesan pada tulang belakang, menyisipkan sejumput ingatan abadi pada otak kecil dan membiarkannya terpaku di sana. sementara sisanya lagi berlari kepada sistem syaraf menjenguk para neuron, membangkitkan sensorik yang tanpa kasat mata memerintahkan motorik untuk bereaksi.

akan kesemuanya itu, penampakan yang ada pada diriku adalah... tersenyum dengan pipi yang tanpa 'ku kendalikan menjadi berona, sementara kedua belah mata berlari mencari titik fokus tanpa terfokus. dalam satuan yang sama otak besarku mengolah alasan pembenar yang nyata-nyata berbanding terbalik dengan percikan rasa nyaman dalam seluk jiwa.

ya, sebut saja akhirnya aku kembali jatuh cinta.