Monday, April 2, 2012

:)

dia tercekat di sini dalam pekatnya raut yang meneduhkan. menjauhkannya dari kata bosan meski ia seorang pembosan, setidaknya itu yang ia kenal tentang dirinya sampai detik dimana alur hidupnya beririsan dengan alur hidup manusia itu. rontanya telah kian menipis, beralih kepada sebuah syukur tanpa batas ukur. kerutnya terurai tanpa sadarnya, dibasuh oleh kulum yang meronakan rupanya. ia menyerah pada akhirnya, bukan pada kalah namun pada nyata. asingnya pada sosial beringsut menjauh dari medulla spinalis, meniupkan kecap baru pada segenap syaraf yang menghardiknya pada kesadaran kenyataan.

"gw udah senang dalam 7 tahun blakangan! percaya kalo hidup gw ga akan berubah dalam bentuk yang drastis!"

hentaknya masih terasa bersama dalam deburan angin malam di sini. hari dimana ia datang untuk menyangkal, sangkalan pertama terhitung selama dekade persahabatan. malam itu, aku hanya dapat tersenyum di hadapnya. menikmati kegamangan yang mulai menjamahi relung rasa yang dilindunginya dalam tujuh kali samsiyah. setangguh itu ia membangun pertahanan, tersusupi juga akhirnya oleh musuh abadi terkasih.

rokok kesekian sudah aku habiskan tanpa hadirnya. intuisi ini berbisik bahwa kali ini murni bukan muslihat, hingga singitku tak terbangun sedikitpun dalam tunggu. ia akan baik tanpa kekurangan namun pasti tergenapi. terima kasih untuk hadir dalam cara yang ajaib untuk sahabatku, kamu.

No comments:

Post a Comment