Sunday, May 20, 2012

(harap)an

seingat saya sejak satu dekade kemarin, saya berjanji untuk tidak berharap. doktrinisasi hebat yang membuat saya bertahan hingga hari ini. tapi belum juga genap dua belas jam lalu, saya berharap. tergelontorkan begitu saja dalam teriak, dalam amarah.

inkonsistensi. lagi-lagi inkonsistensi. memilukan. memalukan. bisa jadi merupakan ucapan paling menjijikan yang terlontar dalam himpitan huruf. harapan. menistakan doktirnisasi saya. menjadikan saya serasa sama dengan manusia-manusia itu. harapan adalah kekejian.

No comments:

Post a Comment