Saturday, September 18, 2010

sebuah pilihan

aku telah memilih, ya dengan segenap kesadaran penuh, nalar dan hati besertanya, aku telah memilih. pertimbangan atas pilihanku ini telah genap dan aku tidak akan menoleh ke belakang untuk alasan apapun. tanpa aku sadari selama ini aku telah berjalan pada pilihanku ini. ia ada dan selalu ada dalam keseharianku.

ini tidak sekedar tata cara untuk memuja sang Esa, ini bukan sekedar pergi ke gereja yang berbeda sebab ini lebih kepada sikap dan pencarian hati. kenyamanan ini nyata-nyata telah aku temukan dalam setiap langkahku, sejak aku mengenyam pendidikan sampai dengan masa aku mengais setiap harinya sebagai pekerja. sampai akhirnya aku putuskan untuk memilihmu saat ini, detik ini.

sungguh ini bukan karena perbandingan atau membandingkan. yang lalu baik adanya, sungguh mengembangkan keimananku sesuai dengan keakuanku. kali ini aku kembali dikembangakan dalam rencanaNya, melewati proses panjang untuk bergabung denganmu dalam hierarkimu yang tak berkesudahan. tanpa keluh namun disertai peluh aku jalani kesemua rangkaiannya. dalam setiap tahapnya semain aku diyakinkan akan pilihanku.

tak 'ku pungkiri ia yang mendampingiku juga memegang peran penting akan pilihanku ini. ia yang selalu sabar mendampingiku dalam kemarahanku dalam pekatnya gelapku. aku yang lebih banyak berlogika dan lebih banyak beragumentasi dengan dasar akal pikiran sedangkan ia hidup dalam iman dengan sejuta kesabaran yang tanpa batas. ia yang selalu tersenyum dalam setiap amarahku, ia yang selalu berusaha dalam doa dan berpasrah padaNya dalam setiap usahanya. ia sungguh telah menggugahku untuk lebih dekat padaMu. mungkin ia bukan malaikat, namun aku percaya ia pemilik rusuk yang Engkau titipkan padaku.

kesabaran dan kepercayaannya padaMu menarikku untuk menentukan sikap, menyatukan bahtera yang akan kami bangun bersama di kehidupanku ini. dan kali ini, aku putuskan untuk mengikuti sang nahkoda bijaksana yang telah Engkau hadirkan untukku ini. memujaMu dengan cara yang sedikit berbeda untuk menyamakan pandangan bagi keturunan kami nantinya, membuat mereka memahami satu cara yang sama dengan harapan agar mereka tidak menjadi gamang akan perbedaan di awal hari mereka. semoga rencana kami ini sejalan dengan rencanaMu, Tuhan.

ya, aku telah memilihnya dengan segenap jiwaku, dengan segenap hatiku dan dengan segenap akal pikiranku. aku telah memilihmu, roma katolik.


*as requested by Mutiara Situmorang, hope this represent you, pearl

No comments:

Post a Comment