Friday, September 24, 2010

sejenak

"kamu dimana? bisa gak kita ketemu? sebentar aja gak papa kok..."

pertanyaan itu serasa seringkali aku lontarkan kepadanya. meskipun aku sungguh mengetahui jawabnya sebelum aku bertanya, tetapi entah mengapa harus aku pertanyakan kembali kepadanya. mungkin bagian dari diriku yang hanya ingin bertanya atau lebih kepada hati kecil ini yang tak kuasa menahan sang nyata bahwa aku mulai merasa kehilangan dirinya.

bukan karena pihak ketiga mungkin, namun memang selalu ada pihak ketiga karena aku bukan satu-satunya bagi dia, aku juga bukan prioritas utama sebab pada dasarnya skala prioritas selalu berubah pada tempat, waktu dan keadaan. tapi apakah sesulit itu untuk meluangkan sejumput harinya dengan aku? sungguh aku membutuhkannya kali ini, akan aku tunggu hingga malam menjadi larut atau bahkan sampai subuh menjemput, akan aku lakukan kesemuanya itu, sungguh.

perkaraku kali ini tidak serumit sebelumnya, aku hanya ingin berbagi kisah yang tak berkisah, beroleh peluh dari keluh, menyisipkan tawa pada bagian jiwa yang nyaris membeku. aku gamang, terlalu banyak berkutat dengan diri sendiri mencoba menggapai fatamorgana yang tak terengkuh. aku merindu tatapan matanya yang teduh namun terkadang menyesakkan yang berpadu dengan ribuan kosa kata sebagai hasil percakapan tak berkesudahan kami di hari lalu. sungguh bercakap dengannya adalah candu dan aku merana saat ini sebab pengaruh candu itu mulai menipis dari jiwaku.

berikan sedikit untukku, aku tak mampu meranggas, aku tak kuasa bertahan! hadir sejenak 'ku mohon!! berkicaulah akan filsafat kehidupan, bergumulah akan agama dan kepercayaan akan sang semesta, berbisiklah akan eksistensi, berdebatlah akan feminisme, berkisahlah akan mimpi-mimpi utopis. lakukan segalanya asal jangan tinggalkan aku terpuruk di sudut ini. jiwa ini mememinta kehadiran penyeimbangnya agar tidak menjadi kering!!

mohon hampiri aku sejenak dan dekap aku dengan hangatnya sayapmu, sahabat.

No comments:

Post a Comment