Saturday, January 14, 2012

detik

lalu detik berikutnya bergulir..
dalam kopi yang semakin pekat
pada kepulan asap yang semakin penat
terdiam di sana tanpa gugat, hadir hanya untuk ada

lalu detik berikutnya bergulir..
menghimpitkan parutan duka
menyapa manis dalam pakuan senyum dan sudut mata
menyempitkan rana dan mensejajarkannya pada rona

lalu detik berikutnya bergulir..
sungguh aku tanpa rencana
hanya ada untuk ada
menemani untuk ditemani, bersama

lalu detik berikutnya bergulir..
"berhentilah bergulir kali ini, wahai sang detik"
"perlambatlah saja, jika kamu tak mampu berhenti"
"biarkan aku pada nyamanku, kali ini, detik ini"

lalu detik berikutnya bergulir..

No comments:

Post a Comment