Wednesday, January 25, 2012

mencarinya

pagi ini aku dipaksa terbangun. tanpa kesadaran penuh, berulang memicingkan mata ke arah bulir-bulir berry hitam. memastikan cahaya yang berdenyut berwarna merah.

hijau... dan denyut berikutnya masih tetap hijau.

diamnya menghampakan aku. semalam-malaman hanya dapat aku ratapi layar itu. menunggu denting monoton yang biasa terdengar pada jam tertentu. menunggu dalam riuhnya tautan bunyi dari apel di sebelahnya. meletakkannya kembali untuk kemudian aku raih. keraguan menyeruak pada nadir setiap kali aku memberikan tekanan pada bulir-bulirnya.. detik berikutnya ku hapuskan. penyangkalan.

membakar batang berikutnya untuk mendinginkan tingkat kerisauan. keberadaannya terlalu biasa sehingga tak biasa bila tak ada. batang berikutnya lagi-lagi sebuah penyangkalan. sampai pagi menjelang. dan denyutnya masih juga hijau. keluh.

sangkalan ini dikalahkan sangkakala. rasa ini dikawani genderang perang. perisaiku luluh lantak dalam gencatan senjata. seni perangnya melebihi pengetahuanku akan arti pertempuran. ia merasuk, bukan menjajah. ia menyusup, bukan memecah.

kesekian kalinya aku mencuri pandangan pada berry hitam ini. hijau.. masih juga hijau. keluh.

No comments:

Post a Comment