Wednesday, December 8, 2010

jalang




pekikan "jalang" semalam terus saja terngiang hebat dalam bawah sadarku. terlampir kuat pada rongga telinga dan kembali menghitamkan hati yang telah aku warnai dengan gemerlap kisah dan kasih. aku jalang ujarmu, jalang oleh sebab pengetahuanku akan pekatnya dunia, akan kusamnya masa lalu yang telah aku lontarkan. jalang.. aku jalang untukmu?

jabarkan jalang itu padaku, definisikan dengan rinci, dengan sangat terperinci serupa aku tidak pernah mendengar dan mengerti kata itu. jalangkah aku jika masa itu aku hanya ingin menikmati kenestapaan? jalangkah jika hanya bersama sekelumit teman aku berbagi selimut malam dalam tangis dan kesah? jalangkah aku bila kutorehkan tinta duniawi pada karya agung Tuhan yang dipercayakan padaku semata untuk mengingatkan aku akan getirnya perpisahan dalam keluarga?

hadir dihadapku dan teriakan jalang lagi! tunjukan kejalanganku hari ini, saat ini! mana mukamu, mana suaramu?!! pekikan jalang lagi padaku!! tunjukan durjana itu atas dasar hari ini.. bukan kemarin, bukan masa lalu! sebut aku binatang, sebut aku liar, juluki aku dalam kata apapun yang pernah hadir di muka bumi ini yang terendah dari seluruh golongan kosa kata!

aku berdiri di sini tanpa perisai tanpa tameng, aku telah menduduki otoritamu, mana wajahmu! hina aku detik ini.. jeritkan jalang lagi padaku.. umpatkan, pekikkan dalam histeriamu. lakukan dan jangan sembunyi!

kelamnya masa laluku yang terus kamu gugat, yang terus kamu usik tanpa alas hak, yang melegalisasikan kamu untuk menjuluki aku jalang.. kamu dengar sekarang! masa laluku sepekat langit malam tanpa bintang yang diliputi gerhana bulan. masa laluku tak ubahnya kanvas legam berlukiskan kegetiran milik seorang pesakitan. itu hari laluku.. hari lalu yang menyusun kilauku hari ini, hari lalu yang memantulkan gemerlapku hari ini, hari lalu pendukung gilang-gemilangnya aku hari ini, dan hari lalu pula yang mencerahkan seluk jiwaku sehingga tercitra dalam tiap helai senyum dan syukur atas keakuanku hari ini.

dan kamu sebut aku jalang? hah! pergi dari sudut keagunganmu dan bawa serta dengkimu akan masa lalu.. kejayaanmu tak kurang jalang dari aku! kamu.. luar biasa menyedihkan.


i thank you, pee for the inspiration.
*pic taken from google

2 comments:

  1. menangis saia membaca tulisan ini....

    jika memang masa lalu merupakan cerminan dari hari ini dan masa depan, aku tak akan berdiri disini, setegap ini. Aku masih akan terpuruk dalam luka-luka dan tangisan akan perihnya lubang kelam dimasa lalu.

    Bila aku se-jalang yang kau kira karena cerita masa laluku, maka kau tak pernah mengenal aku dan belum mengenal aku, dan tak akan pernah mengenal aku... karena kau hanya berdiam di sudutmu tanpa mempedulikan kenyataan hari ini dan besok.

    Terima kasih dene.... u r the one....

    ReplyDelete
  2. peluuuuuuuuuuukkk!! rugilah sangat dia kalo cara pikirnya serendah itu.. dangkal.

    ReplyDelete