Tuesday, May 26, 2009

sikamarkusam

jumat malam itu aku hanya dapat merasakan panasnya kerongkongan ini.. mungkin tidak sepanas api yang membakar jemari ketika lilin diperciki sumber api tepat pada sumbunya dan terasa hawa panasnya ketika kudekatkan jari jemari ini ke liuknya lidah berwarna kuning kemerahan yang kadang juga membiru itu.. kerongkongan itu panas.. kerongkongan yang adalah sebentuk batang yang bersusun dari tulang-tulang sejati dan lunak, lengkap dengan gerakan peristaltik pemberian ilahi yang sempurna.. entah mengapa ia terasa amat panas pada malam itu. panas yang bahkan dapat kurasakan ketika kujamah bagian luarnya dengan pungung tanganku.. antara masuk akal dan tak masuk akal pikirku..

sudah lama aku tidak sakit, apa itu sakit? bahkan aku sudah tak merasakannya lagi ketika ia datang. yang aku pahami tentang sakit adalah sesuatu yang bisa dan mampu memaksaku untuk tetap tinggal di rumah tanpa melakukan aktifitas, tetap terkapar di bilik kamarku berukuran tiga kali empat meter, dengan lantai semi keramik berwarna hitam keabu-abuan, dinding kusam bercat entah putih atau kuning, disempurnakan kekusamannya dengan langit-langit yang rendah dan bercorak mirip mozaik berwarna cokelat dan abu-abu.. ahhh hampir terlewat olehku, bahkan lampu bohlam kuning temaram itu semakin menambah semarak kekusamannya kamarku. yaaa.. sempurna..

siapa kiranya yang akan berlama-lama di kamar itu? seluruh asa akan terserap oleh karena kekusamannya, tepat benar memang hanya orang sakit yang akan mau dan mampu berlama-lama menghabiskan waktu di situ. dan semenjak panas yang kurasakan di kerongkonganku pada jumat malam itu, saat ini aku jadi pengunjung setia dan penghuni tetap si kamar kusam. ya jadilah.. jadilah aku sungguh sakit.

aku tidak akan menyatakan diriku sakit jika tidak ada bukti. tapi pagi ini, seperti seluruh jagad alam mendorongku untuk datang ke ujung jalan itu, masuk melalui pintu transparan yang tepat disambut oleh seseorang berpakaian putih hijau lengkap dengan senyum manisnya. dan dengan sungguh relanya aku duduk di kursi yang ditunjukkannya, mengangkat tangan kananku dan meletakannya pada bantalan kecil persis di sebelah kananku. perlahan ia mengusap-usap lipatan tanganku melihat dengan jelas pada pengetahuannya semburat biru yang entah disebut nadi atau vena. kemudian ia mengikatkan sebentuk ikat pinggang kecil pada lenganku sekaligus memintaku mempertemukan telapak tangan dengan ujung-ujung jariku hingga aku mati rasa.. dalam hitungan detik ia mengeluarkan tabung pelastik yang dipersenjatai dengan logam tipis diujungnya, logam berlubang itu dihenyakkan pada semburat biru di kulitku dan setelahnya dikendurkannya sejenis ikat pinggang kecil itu disusul dengan berlarianlah cairan merah memenuhi sang tabung pelastik. dan pemeriksaan pun dimulai...

dalam hitungan lima belas menit saja, hasil dari pemeriksaan sudah ada ditanganku, perempuan berbaju putih hijau itu hanya berkata "leukositnya rendah nih mba.. ditambah ada typhus juga. harus banyak istirahat ya mba" dan ia pun bergegas menambahkan, "silakan kembali ke dokternya ya mba untuk penjelasan lebih lengkapnya" hmm.. salah satu etika dalam keperawatan dan kedokteran mungkin, sehingga ia tak nyaman jika tidak menambahkan kalimat terakhirnya.. bukan yurisdiksinya mungkin..

sekarang aku lewati detik per detik di dalam kamar suramku, semakin lama aku berada di sini, semakin sirna pula segala asaku.. semengertiku aku butuh istirahat, hanya istirahat, bukan penyerapan harapan, bukan pula penyerapan semangat. entah kamar ini sudah salah sejak awal mula atau malah cara aku berpikir tetang kamar ini yang salah? entahlah..

ini sudah ketiga kalinya aku menghabiskan satu mingguan di kamar kusam ini, yaa setidaknya satu kali di tiap tahunnya aku menetap di kamar ini tanpa bisa kemana-mana. dan alasan atas semua itu hanya dan selalu karena typhus. bakteri berbentuk batang yang selalu hadir di setiap tahun, kata sang dokter bakteri itu sudah bersarang di pankreasku dan akan dengan mudahnya menyerang dan berkembang kembali tiap kali sistem imunku melemah. bakteri, pankreas dan sistem imun.. apalah itu semua?! bahkan aku tak mengerti satupun, tak terbayang pula berupa seperti apa masing-masing itu! yang aku tahu, jika mulai panas badanku, sedikit pusing dan lidah menjadi pucat pasi.. pastilah datang kembali penyakit yang disebut typhus itu. dan ya seperti ini, berakhirlah aku satu minggu penuh di kamar kusam ini.

sudah kali ketiga, sudah cukup ini semestinya. sungguh lelah aku menatap langit-langit yang sama dan dinding yang sama. memang benar bukan salah si kamar kusam ini, hanya saja aku yang salah memandangnya.. hmm, sekarang sistem imun ini sepertinya sudah mambaik, mataku dapat melihat jelas kembali tanpa berkunang. sepertinya semua sudah kembali sehat.. ya asumsikan saja sehat! mungkin salmonella typhi ini sudah kembali ke sarangnya di pankreas, lelah juga ia akhirnya melalang buana pada usus halus dan duodenum ini.

pengaduan nasibku pada si kamar kusam harus berakhir sekarang, tidak lagi aku akan berkeluh kesah padanya dalam waktu dekat ini, tidak pula akan ada lagi penyerapan asa olehnya.. apa yang harus ku katakan sekarang? hmm.. mungkin "sampai bertemu tahun depan" adalah kata yang tepat.. ya!! sampai bertemu tahun depan, hai kamar kusamku..

(tibatibakehilanganide *huhhh 260509 danberes di 290509)

No comments:

Post a Comment