Wednesday, July 7, 2010

keparat

keparat! pergi kau dari hadapku!! pergi jauh hingga tak tampak oleh sudut mataku! pergi sejauh aroma tubuhmu menghilang dari jangkauan ingatan penciumanku! enyahlah dari sisi gelapku, bawa serta sisa tawamu pada hari-hari yang lalu! tinggalkan yurisdiksiku karena kau tidak lagi diperbolehkan berada dalam jangkauan teritoriku! jarakmu akan aku harus sejauh timur dari barat, sejauh utara pada selatan dan sejauh langit ketujuh pada neraka!

dengar keparat! tidak akan ada lagi kesempatan bernegosiasi kali ini, tidak jua tawar-menawar. sebab kepergianmu adalah penyelesaian terbaik yang pernah aku tetapkan dalam satuan hidupku di bumi ini. jangan mencoba melihat ke belakang, jangan pernah mencoba berada sejajar denganku. karena akibatnya hanya akan berupa muntahan kata-kata tanpa hikmat! dan jangan pernah mencoba kembali menyentuhku dengan untaian kalimat manismu, karena semuanya telah menjadi sia-sia seketika.

makianku tidak akan pernah sampai pada titik nadir, karena sisi putih hatiku telah kau bawa serta, menyisakan sisi hitam yang akan terus memekikan jajaran hinaan atasmu. dan kau harus ingat, keparat! enyahah dari jangkauanku, sebab hanya itu yang dapat menyelamatkanmu dari lumatan sesahku!!!

2 comments:

  1. Sebuah untaian kalimat yang tak dapat keluar dari mulutku, tapi tulisan ini merupakan ungkapan yang ter-represent dari lubuk hatiku yang paling dalam.
    Thanks ne for this!! I mean it!!

    ReplyDelete
  2. senangnya bisa mewakili, kadang kita memang tidak tega untuk mengumpat dengan kasar.. tapi ini dunia saya, saya yang mengatur dan saya yang melanggar segala ketentan yang telah saya tetapkan didalamnya.. hehehehe

    ReplyDelete