Tuesday, July 27, 2010

kertas

aku berburu dengan waktu, terlampau sibuk dan terkesan tergesa-gesa. membuka laci penuh kertas, menutupnya kembali.. dalam hitungan menit, kembali membukanya, mengeluarkan seluruh tumpukan kertas tak beraturan yang terlanjur ada didalamnya. memasukannya kembali dengan kikuk, ragu untuk menutupnya, kemudian kembali mengeluarkan kertas-kertas tanpa arti itu. mencari-cari di sudut laci, merogohnya lebih dalam, menemukan sobekan kertas, menemukan beberapa pensil dan penghapus, mendapati mistar patah, beberapa kabel -yang entah kabel apa itu- tak terpakai. membaca sepintas kertas-kertas di tangan, meremasnya, beberapa aku cacah hingga mengotori lantai kamar.

terdiam sebentar, mengerutkan dahi sambil terus memburu kertas -entah yang mana- yang aku cari, bahkan dalam detik yang sama aku ragu apakah benar kertas itu ada di dalam laci penuh dokumen ini. melontarkan kertas-kertas yang sepertinya sudah aku baca ke segala arah, menumpuk beberapa yang masih aku anggap penting dan berguna. menutup kembali laci yang semakin berantakan, membalikkan tubuhku dan melihat kamarku yang sudah semakin tak berbentuk, bahkan aku tak dapat lagi melihat lantai keramiknya, seluruhnya tertutup kertas -baik yang terserabut maupun yang rata-.

kembali aku membalikkan badan ini dan bergegas meraih gagang laci, membukanya kembali dan sesigap mungkin kembali mengobrak-abrik isi laci tanpa ampun.

"sedang mencari apa aku ini?" pikirku.

dalam kesibukanku itu, seorang di lain ruangan mengetuk pintu kamarku. membukanya tanpa menunggu aku menjawab sebagai isyarat kebolehan untuk masuk. sudut mataku mendapati bayangannya, sementara aku tetap dengan kerecohanku dengan banyak kertas di tangan. masih juga aku sibuk mencari dalam laci itu dan membiarkan bayangan itu terdiam tanpa peduliku. lambat laun teralih pula konsentrasiku, aku mengendurkan kecepatanku, perlahan membuang pandanganku dari tumpukan kertas kepada bayangan yang masih terdiam... aku mendapati senyum teduh pada parasnya. ia hanya berdiri tersenyum tepat di depan pintu kamar sambil mengulurkan tangan kanannya.

"terima kasih sudah mengalihkan aku akan pencarian yang tidak pernah aku ketahui." ujarku dalam senyap sembari menghamburkan diri ke dalam dekapnya.

2 comments:

  1. like it like it :D

    mmg kadang kita mencari di tempat yg salah, ga tau apa yg dicari, dan terus tenggelam di masalah yg salah hehe...

    ReplyDelete
  2. betuuuuuuulll.. harus ada temen yang bisa bikin kita teralihkan dan berani ninggalin masalah itu hehe

    ReplyDelete